Selamat malam Bapak dan Ibu Guru salam sejahtera dan salam edukasi !!!
Hasil uji kompetensi guru (UKG) di Provinsi Maluku terus mengalami keterpurukan. Angka UKG Maluku hanya mencapai 34,5 persen, dan menempatkan Maluku pada posisi terendah secara nasional.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Maluku Amir Rumra meyakini, capaian itu akan berpengaruh kepada pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Maluku.
"Tentunya capaian hasil ini akan sangat berdampak pada kualitas para siswa," ungkap Rumra di Gedung DPRD Maluku, Rabu (17/11/2015).
Dia mengatakan, nilai UKG yang rendah di Maluku dipengaruhi banyak variabel. Ada faktor sumber daya manusia para guru yang merupakan produk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Lalu, ada pula intervensi kebijakan daerah untuk program pelatihan dan pengembangan profesi guru yang juga dinilai masih jauh dari harapan.
Selain itu, kata dia, minimnya pelatihan dan pengembangan profesi guru dalam struktur kebijakan di daerah membuat kemampuan dan kapasitas guru dalam peningkatan kemampuan bak "berjalan di tempat".
"Tentunya hal ini tidak mendapatkan perhatian yang memadai. Akibatnya, kualitas para guru apa adanya, dan standar kemampuannya tidak mengalami upgrade," kata dia.
Fraksi PKS DPRD Maluku mengharapkan agar rendahnya UKG di Maluku dapat disikapi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk dapat memastikan bahwa masalah UKG menjadi perhatian.
"Kalau hal ini tidak diatasi bersama, maka dampaknya kian membawa keterpurukan kualitas pendidikan di Maluku," ujar dia.
Dia pun mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dapat membentuk Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (PPKGK) agar para guru dapat terus dilatih dan diberi pengetahuan.
Hal tersebut penting demi meningkatkan kemampuan dan kompetensi secara simultan dan berkelanjutan.
demikian informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat, salam PGRI